Selasa, 31 Oktober 2017

Melancong Ke Kota Pelaut ~ Makassar (Part 2)

Nenek Moyangku seorang pelaut
Gemar mengarung luas samudera
Menerjang ombak tiada takut
Menempuh badai sudah biasa

Angin bertiup layar terkembang
Ombak berdebur di tepi pantai
Pemuda berani bangkit sekarang
Ke laut kita beramai-ramai

(Lagu : Nenek Moyangku Seorang Pelaut)


Hi Pembaca!
Masih ingat lagu di atas? Jaman saya kecil masih banyak lagu anak-anak yang sering saya dengar, salah satunya adalah lagu "Nenek Moyangku Seorang Pelaut" ini.

Kali ini cerita saya adalah sambungan dari cerita sebelumnya Melancong Ke Kota Pelaut ~ Makassar (Part 1). Nah, kenapa saya membuka cerita kali ini dengan lagu tersebut?

Makassar dikenal sebagai kota bahari dengan orang-orangnya yang suka melaut, selain itu juga Makassar dikenal dengan Kapal Pinisi-nya. Oleh karena itu, awal cerita saya ini dimulai dengan lagu yang berhubungan dengan laut.

Jika dicerita sebelumnya saya sudah memberitahu tempat-tempat dan makanan apa saja yang sudah saya telusuri, kali ini masih tetap sama, jalan-jalan di Makassar.
Setelah selesai membeli ole-ole di daerah Jl. Boulevard, kemudian kami mencari tempat yang unik yang belum pernah dikunjungi. Akhirnya, berdasarkan informasi dari temannya Nita, ada suatu tempat yang seru untuk didatangi, maka kami pun bergegas menuju ke tempat tersebut. Tempat ini berada di daerah Antang, Manggala dan tidak terlalu jauh dari pusat kota.

Setelah menempuh perjalanan hampir 60 menit karena macet, akhirnya kami sampai di tempat tujuan. Akses ke tempat ini cukup sulit jika menggunakan kendaraan roda empat karena lahan parkir yang kecil dan jalan masuk yang sempit. Oh ya, nama tempat ini adalah "Rumah Kecil". Ketika sampai, kami harus berjalan sebentar menyusuri rumah penduduk. Setelah itu kami langsung disuguhkan pemandangan pedesaan nan hijau dan asri. Tempat ini seru dan asyik unuk melepas kepenatan. Di tempat ini tersedia kolam untuk refleksi kaki dengan ikan-ikan yang sudah siap sedia di dalam kolam. Selain itu, ada juga perpustakaan mini, jadi buat yang hobi membaca, bisa sambil membaca buku selagi menunggu makanan disiapkan. Bagi yang suka foto, disini juga disediakan beberapa tempat untuk mengambil gambar. Tempat ini memang tidak besar, ya namanya saja Rumah Kecil, tetapi suasana disini dan penataan tempatnya cukup epik. Jika kalian ingin suasana makan siang ditemani dengan hamparan sawah, udara yang sejuk, dan kekeluargaannya tetap dapat, boleh coba datang ke tempat ini. Bisa berkumpul bersama keluarga, saudara, atau teman, sambil refreshing.

Berikut beberapa foto di lokasi Rumah Kecil :




Kolam untuk refleksi kaki

Bisa santai sambil baca buku di perpustakaan mini













Untuk Menu makanan tidak sempat difoto karena keasyikan refleksi kaki hehehe..
Untuk menunya sendiri, di Rumah Kecil ini menyediakan Bakso, gorengan, minuman panas atau dingin (teh, jus, dsb) dan lain-lain, maaf saya tidak mengingat semua menunya.

Beberapa jam kemudian....

Waktunya kami mengantar kakak saya dan istrinya ke Bandara karena mereka akan kembali ke Jakarta malam ini. Jasi, setelah puas main di Rumah Kecil, dan juga perut sudah kenyang dangan banyaknya makanan yang dipesan dan dibawa. Meskipun makan rame-rame tapi tetap semua makanan dicoba.

Sesampainya di Bandara, kami menunggu sebentar sampai kakak saya dan istrinya masuk ke dalam bandara. Sebelum saya dan Nita kembali ke Wisma Mayasari saya melihat ada salah satu spot yang bagus di halaman parkir bandara ini, yaitu miniatur Rumah adat khas Toraja. Tanpa buang waktu saya langsung ambil foto hehehe...



Cantiknya Bandara Sultan Hasanuddin Makassar menjelang senja



Dua hari kemudian Saya dan Nita kembali ke Jakarta. Inilah petualangan terakhir di kota Makassar dan berikut adalah oleh-oleh kecil dari kota tersebut.


Terima kasih sudah menyempatkan waktu untuk membaca ceritaku ini.
Sampai jumpa lagi...

Minggu, 17 September 2017

Melancong ke kota Pelaut ~ Makassar (Part 1)

Selamat datang di kota Makassar..

Hi pembaca! Bagaimana kabarnya?
Tetap semangat ya!!!

Kali ini saya akan cerita tentang perjalanan singkat ke Makassar. Kali ini saya di ajak Nita (adik sepupu saya) jalan-jalan ke Makassar, berhubung ada urusan yang harus Nita selesaikan, jadi saya juga ikut menemani sekalian jalan-jalan. 

Hari ke-1
Sesampainya di Makassar, langsung di ajak makan siang di rumah makan sunda daerah Pettarani. Maaf saya lupa nama tempat makannya, kami memesan ayam goreng dan lumayanlah rasanya enak. Setelah makan kami menuju ke rumah Nita. Sampai dirumah kita istirahat dulu. Malamnya, barulah kita jalan untuk wisata kuliner. Tempat yang kita kunjungi adalah MIE TITI. Ini adalah salah satu makanan khas Makassar. Jadi, Mie Titi ini adalah mie kering yang disiram sama kuah panas agak kental lengkap dengan sayuran dan seafood. Enak top markotop deh! Saya pesan satu porsi normal. Dan ternyata saya kekenyangan hahaha.. Berhubung saya biasa makan malam cuma sedikit, jadi Mie Titi yang saya pesan ini menurut saya cukup banyak untuk seporsi, jadi saya tidak bisa menghabiskannya. Selain itu yang terkenal di kedai ini adalah Mie goreng hokian, kata adik sepupu saya Nita, itu favorit dia kalau makan di sini. Kalau rasa kan saya belum sempat cobain karena udah kenyang duluan sama mie Titi.. Fotonya juga tidak sempat saya ambil.
Ok! Cukup makan malamnya kita kembali ke rumah.

Berikut Mie Titi yang saya pesan :

Mie Titi (Doc. April 2017)

Berikut alamatnya :



Suasana di dalam restoran

Hari ke-2
Om, tante, saudara sepupu saya dan teman-temannya keluar makan malam lagi, karena siang hari sibuk sama urusan adik sepupu saya. Kali ini kita makan malam dengan menu Sop Konro. Ini adalah salah satu makanan dari Sulawesi Selatan yang belum pernah saya coba, meskipun ibu saya orang Bugis dan saya lahir dan besar di Palu tapi belum sempat mencicipi masakan ini. Saya memesan Sop Konro Bakar, eits ini adalah modifikasi.. Sop Konro Bakar ini diberi bumbu seperti Sate (kayak kuah kacang campur kecap), sedangkan Sop Konro asli adalah Sop Konro yang dagingnya tidak di bakar. Menurut saya kedua-duanya enak. Tapi kembali lagi ke selera masing-masing kalau soal rasa.

                                                                      Sop Konro Bakar
                                             
                                                                      Sop Konro Original

                                 Satu porsi Sop Konro Bakar : Nasi + Konro Bakar + kuah/kaldu daging 


Kita berada lantai 2 dan suasananya tidak begitu ramai, tapi di lantai 1 sangat ramai pengunjung

                                           

Hari ke-3
Kakak saya dan istrinya juga datang ke Makassar. Kami pun langsung di ajak tante saya beserta anaknya dan teman-temannya untuk makan Siang dengan menu Seafood di Restoran yang cukup terkenal di Makassar. Tempatnya dekat dengan laut, dekat dengan arah ke Bandara Sultan Hasanuddin juga. Berikut adalah nama restorannya. 




Setelah makan siang kami menuju wisma di Landak Baru. Tetapi sebelum sampai ke wisma, kita mampir dulu ke Somba Opu untuk membeli oleh-oleh. Di Somba Opu  ini memang terkenal sebagai pusat oleh-olehnya kota Makassar. Banyak sekali toko-toko disini yang menjual Makanan, cenderamata, kopi, sarung, dll yang khas Sulawesi Selatan. Selesai belanja kami pulang ke wisma. 

Masih dihari yang sama, malamnya kami makan malam Coto Makassar. Ini juga salah satu makanan khas Makassar yang namanya sudah melegenda. Ini juga salah satu makanan favorit saya. Tidak pernah bosan kalau makan Coto Makassar!

                                                           Satu porsi Coto Makassar

Setelah makan malam selesai, saya, kakak saya dan istrinya, beserta adik-adik sepupu saya jalan lagi untuk mencari Pisang Epe, cemilan khas kota Makassar juga. Akhirnya kita ke arah Somba Opu, tadinya mau sekalian ke Pantai Losari, tapi karena jalan menuju pantai sangat macet akhirnya kita balik arah ke Somba Opu. Sesampainya di Somba Opu, ternyata di sini juga sangat ramai pengunjung, mungkin karena malam minggu juga ya, karena Kedai Pisang Epe-nya juga penuh jadi kite memilih untuk dibungkus. Kami memesan Pisang Epe Keju, yaitu pisang yang dibakar lalu disiram dengan kuah gulah merah dan ditaburi dengan kelapa dan keju. Rasanya manis dan enak banget deh! Berikut adalah gambar Pisang Epe Keju, tapi maaf ya karena dibungkus jadi bentuknya jadi tidak karuan seperti ini.

 

Hari ke-4
Saya dan Nita sekarang nginap di wisma milik Bapaknya Nita di daerah Landak baru. Sebenarnya kita sudah tinggal disini dari kakak saya dan istrinya datang ke Makassar.


Nah, pagi harinya saya dan Nita keluar untuk nyari Nasi Kuning. Ini juga makanan favorit saya dan entah kenapa Saya sangat menyukai Nasi Kuning dari daerah Sulawesi, karena menurut saya Nasi Kuningnya enak banget, rasanya lebih mantap jika di bandingkan dengan Nasi Kuning di Jakarta. 

Setelah selesai sarapan, kami bergegas ke jalan Boulevard untuk beli oleh-oleh lagi yang baru bisa dibeli hari ini. Berhubung kakak saya dan isterinya akan kembali ke Jakarta jadi kita mencari tempat terdekat. Yang akan kami beli adalah Ota-Ota dan juga mantau. Ini juga kesukaan saya hehehe.. Kami membelinya di Jalan Boulevard, tempatnya disamping oleh-oleh pastry milik Irfan Hakim "Beklef". Di tempat oleh-oleh ininjuga menjual berbagai cemilan, kopi, dan lain-lain yanh khas Sulawesi Selatan meskipun yidak selengkap di Somba Opu. Kalau kalian tidak punya waktu banyak untuk ke Somba Opu, boleh juga datang ke toko ini. Oh ya kenapa Ota-ota dan mantaunya dibeli hari ini? Alasannya adalah karena ota-ota harus segara didingiinkah di lemari pendingin karena kalau terlalu lama diluar takutnya akan cepat rusak, begitu juga dengan mantau.
Saya mengambil gambar ini karena toko untuk membeli berbagai ole-ole khas Makassar berada tepat disebelah toko ole-ole milik Irfan Hakim. Berhubung toko tersebut belum ada Spanduknya, jadi saya berharap dari ambar ini bisa menjadi tolak ukur untuk mencari ole-ole khas Makassar di daerah Boulevard ini. By the way, "Makassar Baklave" ini juga salah satu ole-ole dari Makassar yang rasanya enak banget. Recommended deh!  

Sekian dulu cerita jalan-jalan di Makassar edisi ke-1.
Simak kisah selanjutnya di Melancong Ke Kota Pelaut edisi ke-2 ya...
Selamat berlibur.....
Happy holiday everyone!

Jumat, 28 Juli 2017

Pergi ke PT. Lippo Cikarang dengan Angkutan Umum

Hi pembaca!
Apa kabar? Semoga senantiasa dalam keadaan sehat wal'afiat ya..

Postingan kali ini saya mau share bagaimana caranya Ke PT Lippo Cikarang dengan menggunakan angkutan umum. Berhubung beberapa waktu lalu saya memang datang ke perusahaan ini karena ada urusan yang sangat penting dan saya memang belum tahu persis daerah Cikarang ini, jadi dengan semangat petualang, saya nekad pergi sendiri dengan modal nanya-nanya orang, hehehe...

Untuk informasi, saya tinggal di sekitaran daerah Jati Makmur, Pondok Gede, Bekasi. Ada beberapa alternatif yang saya pikirkan saat itu. Naik kereta, naik angkot dengan tujuan tertentu lalu nyambung angkutan umum lagi, dan kemudian saya memilih untuk ke Tol Jati Bening dan naik Bus dari tol tersebut.

Berikut alamat perusahaan yang akan saya datangi:
PT. Lippo Cikarang
Jl. Gn. Panderman Kav. 05
Lippo Cikarang - Bekasi 17550

Berikut rute perjalanan saya dari Tol Jati Bening:
- Dari Tol Jati Bening naik Bus 121 jurusan Blok M - Cikarang (biaya Rp 13.000,-)
- Keluar di Tol Cikarang Barat, Jl. Cikarang Cibarusah. Turun aja di sini. Biasanya keneknya juga teriak kalo yang mau ke Lippo Cikarang turun di jalan ini karena terminal bus berbeda dengan arah ke Lippo Cikarang
- Setelah itu naik angkot berwarna merah No. 33 sampai Sekolah Trinitas (Sekolah Trinitas ini berada diseberang tempat kita turun, jadi kita harus menyeberangi jalan.
-  Setelah menyeberangi jalan lalu kita masuk ke dalam komplek ruko-ruko melalui jalan yang ada di samping kanan sekolah Trinitas. Di situ sudah tertulis nama jalannya yaitu Jl. Gn. Panderman. Dan ini adalah jalan belakang untuk sampai ke gedung PT Lippo Cikarang.

Informasi penting lainnya adalah angkot yang beroperasi di daerah Lippo Cikarang ini hanya sampai jam 10 pagi. Lewat dari jam 10 pagi angkot tidak beroperasi lagi dan digantikan oleh ojek. Untuk ojek online pun terlihat jarang disini, tetapi ojek-ojek non-online banyak.

Hari menjelang sore, urusan saya pun sudah selesai dan saatnya kembali pulang ke rumah. untuk alternatif selanjutnya, saya cari alternatif lain yaitu dengan ikut rute teman saya. Teman saya ini tinggal di daerah Grogol Jakarta Barat, cukup jauh ya.. Dia akan naik bus Trans Jakarta dari arah bekasi Timur ke Jakarta, karena saya penasaran, maka inilah rute yang kami lalui:

- Dari Jl. Gn. Penderman (samping Sekolah Trinitas) naik ojek sampai pangkalan mobil ELF No. 50 arah ke Bekasi Timur (biaya Rp 15.000,-/orang)
- Naik mobil ELF berwarna merah No. 50, Turun di pintu Tol Bekasi Timur (biaya Rp 10.000,-)
- Menyeberang untuk menunggu busway yang ke arah Jakarta
- Naik Bus Trans Jakarta yang ke arah Jakarta dengan biaya Rp 3.500,- (antara lain melewati Halte BNN, Cawang Cilwung, Tebet, Kuningan, dsb) namun Bus Trans Jakarta ini melalui Tol terlebih dahulu dan keluar di pintu tol Halim. Tetapi, terkadang ada juga bus Trans yang langsung keluar di Tegal Parang, kemudian Halte Kuningan. Jadi sebelum naik, sebaiknya tanya dulu ya halte apasaja yang akan dilewati. Kalaupun sudah terlanjur naik juga tidak masalah karena nanti bisa transit.

Saya juga saat itu transit di Halte Kuningan, karena Bus Trans yang saya tumpangi tidak berhenti di halte BNN. Jadi karena busnya masuk tol dan keluar di Tegal Parang maka saya turun di Halte Kuningan tersebut. Memang biaya lebih murah, tapi ini cukup memakan waktu karena perjalanan jadi lumayan jauh. Saya dan teman saya transit di halte Kuningan karena Bus Trans ini rutenya hanya sampai halte Kuningan. Jadi kami transit dan berpisah disini. Dia akan melanjutkan ke arah Grogol dan saya ke arah Pinang Ranti. Singkatnya Setelah sampai di halte Pinang Ranti, untuk menuju tempat tinggal saya, maka kemudian saya menggunakan angkutan kota (angkot) berwarna merah No. 40 arah Kp. Rambutan - Jati Asih.

Demikian cerita saya tentang pengalaman ke Cikarang. Agak ribet memang tetapi seru dan menyenangkan. Semoga artikel ini bisa bermanfaat ya..

Terima kasih sudah membaca dan sampai jumpa di cerita selanjutnya..