Selasa, 31 Oktober 2017

Melancong Ke Kota Pelaut ~ Makassar (Part 2)

Nenek Moyangku seorang pelaut
Gemar mengarung luas samudera
Menerjang ombak tiada takut
Menempuh badai sudah biasa

Angin bertiup layar terkembang
Ombak berdebur di tepi pantai
Pemuda berani bangkit sekarang
Ke laut kita beramai-ramai

(Lagu : Nenek Moyangku Seorang Pelaut)


Hi Pembaca!
Masih ingat lagu di atas? Jaman saya kecil masih banyak lagu anak-anak yang sering saya dengar, salah satunya adalah lagu "Nenek Moyangku Seorang Pelaut" ini.

Kali ini cerita saya adalah sambungan dari cerita sebelumnya Melancong Ke Kota Pelaut ~ Makassar (Part 1). Nah, kenapa saya membuka cerita kali ini dengan lagu tersebut?

Makassar dikenal sebagai kota bahari dengan orang-orangnya yang suka melaut, selain itu juga Makassar dikenal dengan Kapal Pinisi-nya. Oleh karena itu, awal cerita saya ini dimulai dengan lagu yang berhubungan dengan laut.

Jika dicerita sebelumnya saya sudah memberitahu tempat-tempat dan makanan apa saja yang sudah saya telusuri, kali ini masih tetap sama, jalan-jalan di Makassar.
Setelah selesai membeli ole-ole di daerah Jl. Boulevard, kemudian kami mencari tempat yang unik yang belum pernah dikunjungi. Akhirnya, berdasarkan informasi dari temannya Nita, ada suatu tempat yang seru untuk didatangi, maka kami pun bergegas menuju ke tempat tersebut. Tempat ini berada di daerah Antang, Manggala dan tidak terlalu jauh dari pusat kota.

Setelah menempuh perjalanan hampir 60 menit karena macet, akhirnya kami sampai di tempat tujuan. Akses ke tempat ini cukup sulit jika menggunakan kendaraan roda empat karena lahan parkir yang kecil dan jalan masuk yang sempit. Oh ya, nama tempat ini adalah "Rumah Kecil". Ketika sampai, kami harus berjalan sebentar menyusuri rumah penduduk. Setelah itu kami langsung disuguhkan pemandangan pedesaan nan hijau dan asri. Tempat ini seru dan asyik unuk melepas kepenatan. Di tempat ini tersedia kolam untuk refleksi kaki dengan ikan-ikan yang sudah siap sedia di dalam kolam. Selain itu, ada juga perpustakaan mini, jadi buat yang hobi membaca, bisa sambil membaca buku selagi menunggu makanan disiapkan. Bagi yang suka foto, disini juga disediakan beberapa tempat untuk mengambil gambar. Tempat ini memang tidak besar, ya namanya saja Rumah Kecil, tetapi suasana disini dan penataan tempatnya cukup epik. Jika kalian ingin suasana makan siang ditemani dengan hamparan sawah, udara yang sejuk, dan kekeluargaannya tetap dapat, boleh coba datang ke tempat ini. Bisa berkumpul bersama keluarga, saudara, atau teman, sambil refreshing.

Berikut beberapa foto di lokasi Rumah Kecil :




Kolam untuk refleksi kaki

Bisa santai sambil baca buku di perpustakaan mini













Untuk Menu makanan tidak sempat difoto karena keasyikan refleksi kaki hehehe..
Untuk menunya sendiri, di Rumah Kecil ini menyediakan Bakso, gorengan, minuman panas atau dingin (teh, jus, dsb) dan lain-lain, maaf saya tidak mengingat semua menunya.

Beberapa jam kemudian....

Waktunya kami mengantar kakak saya dan istrinya ke Bandara karena mereka akan kembali ke Jakarta malam ini. Jasi, setelah puas main di Rumah Kecil, dan juga perut sudah kenyang dangan banyaknya makanan yang dipesan dan dibawa. Meskipun makan rame-rame tapi tetap semua makanan dicoba.

Sesampainya di Bandara, kami menunggu sebentar sampai kakak saya dan istrinya masuk ke dalam bandara. Sebelum saya dan Nita kembali ke Wisma Mayasari saya melihat ada salah satu spot yang bagus di halaman parkir bandara ini, yaitu miniatur Rumah adat khas Toraja. Tanpa buang waktu saya langsung ambil foto hehehe...



Cantiknya Bandara Sultan Hasanuddin Makassar menjelang senja



Dua hari kemudian Saya dan Nita kembali ke Jakarta. Inilah petualangan terakhir di kota Makassar dan berikut adalah oleh-oleh kecil dari kota tersebut.


Terima kasih sudah menyempatkan waktu untuk membaca ceritaku ini.
Sampai jumpa lagi...

Minggu, 17 September 2017

Melancong ke kota Pelaut ~ Makassar (Part 1)

Selamat datang di kota Makassar..

Hi pembaca! Bagaimana kabarnya?
Tetap semangat ya!!!

Kali ini saya akan cerita tentang perjalanan singkat ke Makassar. Kali ini saya di ajak Nita (adik sepupu saya) jalan-jalan ke Makassar, berhubung ada urusan yang harus Nita selesaikan, jadi saya juga ikut menemani sekalian jalan-jalan. 

Hari ke-1
Sesampainya di Makassar, langsung di ajak makan siang di rumah makan sunda daerah Pettarani. Maaf saya lupa nama tempat makannya, kami memesan ayam goreng dan lumayanlah rasanya enak. Setelah makan kami menuju ke rumah Nita. Sampai dirumah kita istirahat dulu. Malamnya, barulah kita jalan untuk wisata kuliner. Tempat yang kita kunjungi adalah MIE TITI. Ini adalah salah satu makanan khas Makassar. Jadi, Mie Titi ini adalah mie kering yang disiram sama kuah panas agak kental lengkap dengan sayuran dan seafood. Enak top markotop deh! Saya pesan satu porsi normal. Dan ternyata saya kekenyangan hahaha.. Berhubung saya biasa makan malam cuma sedikit, jadi Mie Titi yang saya pesan ini menurut saya cukup banyak untuk seporsi, jadi saya tidak bisa menghabiskannya. Selain itu yang terkenal di kedai ini adalah Mie goreng hokian, kata adik sepupu saya Nita, itu favorit dia kalau makan di sini. Kalau rasa kan saya belum sempat cobain karena udah kenyang duluan sama mie Titi.. Fotonya juga tidak sempat saya ambil.
Ok! Cukup makan malamnya kita kembali ke rumah.

Berikut Mie Titi yang saya pesan :

Mie Titi (Doc. April 2017)

Berikut alamatnya :



Suasana di dalam restoran

Hari ke-2
Om, tante, saudara sepupu saya dan teman-temannya keluar makan malam lagi, karena siang hari sibuk sama urusan adik sepupu saya. Kali ini kita makan malam dengan menu Sop Konro. Ini adalah salah satu makanan dari Sulawesi Selatan yang belum pernah saya coba, meskipun ibu saya orang Bugis dan saya lahir dan besar di Palu tapi belum sempat mencicipi masakan ini. Saya memesan Sop Konro Bakar, eits ini adalah modifikasi.. Sop Konro Bakar ini diberi bumbu seperti Sate (kayak kuah kacang campur kecap), sedangkan Sop Konro asli adalah Sop Konro yang dagingnya tidak di bakar. Menurut saya kedua-duanya enak. Tapi kembali lagi ke selera masing-masing kalau soal rasa.

                                                                      Sop Konro Bakar
                                             
                                                                      Sop Konro Original

                                 Satu porsi Sop Konro Bakar : Nasi + Konro Bakar + kuah/kaldu daging 


Kita berada lantai 2 dan suasananya tidak begitu ramai, tapi di lantai 1 sangat ramai pengunjung

                                           

Hari ke-3
Kakak saya dan istrinya juga datang ke Makassar. Kami pun langsung di ajak tante saya beserta anaknya dan teman-temannya untuk makan Siang dengan menu Seafood di Restoran yang cukup terkenal di Makassar. Tempatnya dekat dengan laut, dekat dengan arah ke Bandara Sultan Hasanuddin juga. Berikut adalah nama restorannya. 




Setelah makan siang kami menuju wisma di Landak Baru. Tetapi sebelum sampai ke wisma, kita mampir dulu ke Somba Opu untuk membeli oleh-oleh. Di Somba Opu  ini memang terkenal sebagai pusat oleh-olehnya kota Makassar. Banyak sekali toko-toko disini yang menjual Makanan, cenderamata, kopi, sarung, dll yang khas Sulawesi Selatan. Selesai belanja kami pulang ke wisma. 

Masih dihari yang sama, malamnya kami makan malam Coto Makassar. Ini juga salah satu makanan khas Makassar yang namanya sudah melegenda. Ini juga salah satu makanan favorit saya. Tidak pernah bosan kalau makan Coto Makassar!

                                                           Satu porsi Coto Makassar

Setelah makan malam selesai, saya, kakak saya dan istrinya, beserta adik-adik sepupu saya jalan lagi untuk mencari Pisang Epe, cemilan khas kota Makassar juga. Akhirnya kita ke arah Somba Opu, tadinya mau sekalian ke Pantai Losari, tapi karena jalan menuju pantai sangat macet akhirnya kita balik arah ke Somba Opu. Sesampainya di Somba Opu, ternyata di sini juga sangat ramai pengunjung, mungkin karena malam minggu juga ya, karena Kedai Pisang Epe-nya juga penuh jadi kite memilih untuk dibungkus. Kami memesan Pisang Epe Keju, yaitu pisang yang dibakar lalu disiram dengan kuah gulah merah dan ditaburi dengan kelapa dan keju. Rasanya manis dan enak banget deh! Berikut adalah gambar Pisang Epe Keju, tapi maaf ya karena dibungkus jadi bentuknya jadi tidak karuan seperti ini.

 

Hari ke-4
Saya dan Nita sekarang nginap di wisma milik Bapaknya Nita di daerah Landak baru. Sebenarnya kita sudah tinggal disini dari kakak saya dan istrinya datang ke Makassar.


Nah, pagi harinya saya dan Nita keluar untuk nyari Nasi Kuning. Ini juga makanan favorit saya dan entah kenapa Saya sangat menyukai Nasi Kuning dari daerah Sulawesi, karena menurut saya Nasi Kuningnya enak banget, rasanya lebih mantap jika di bandingkan dengan Nasi Kuning di Jakarta. 

Setelah selesai sarapan, kami bergegas ke jalan Boulevard untuk beli oleh-oleh lagi yang baru bisa dibeli hari ini. Berhubung kakak saya dan isterinya akan kembali ke Jakarta jadi kita mencari tempat terdekat. Yang akan kami beli adalah Ota-Ota dan juga mantau. Ini juga kesukaan saya hehehe.. Kami membelinya di Jalan Boulevard, tempatnya disamping oleh-oleh pastry milik Irfan Hakim "Beklef". Di tempat oleh-oleh ininjuga menjual berbagai cemilan, kopi, dan lain-lain yanh khas Sulawesi Selatan meskipun yidak selengkap di Somba Opu. Kalau kalian tidak punya waktu banyak untuk ke Somba Opu, boleh juga datang ke toko ini. Oh ya kenapa Ota-ota dan mantaunya dibeli hari ini? Alasannya adalah karena ota-ota harus segara didingiinkah di lemari pendingin karena kalau terlalu lama diluar takutnya akan cepat rusak, begitu juga dengan mantau.
Saya mengambil gambar ini karena toko untuk membeli berbagai ole-ole khas Makassar berada tepat disebelah toko ole-ole milik Irfan Hakim. Berhubung toko tersebut belum ada Spanduknya, jadi saya berharap dari ambar ini bisa menjadi tolak ukur untuk mencari ole-ole khas Makassar di daerah Boulevard ini. By the way, "Makassar Baklave" ini juga salah satu ole-ole dari Makassar yang rasanya enak banget. Recommended deh!  

Sekian dulu cerita jalan-jalan di Makassar edisi ke-1.
Simak kisah selanjutnya di Melancong Ke Kota Pelaut edisi ke-2 ya...
Selamat berlibur.....
Happy holiday everyone!

Jumat, 28 Juli 2017

Pergi ke PT. Lippo Cikarang dengan Angkutan Umum

Hi pembaca!
Apa kabar? Semoga senantiasa dalam keadaan sehat wal'afiat ya..

Postingan kali ini saya mau share bagaimana caranya Ke PT Lippo Cikarang dengan menggunakan angkutan umum. Berhubung beberapa waktu lalu saya memang datang ke perusahaan ini karena ada urusan yang sangat penting dan saya memang belum tahu persis daerah Cikarang ini, jadi dengan semangat petualang, saya nekad pergi sendiri dengan modal nanya-nanya orang, hehehe...

Untuk informasi, saya tinggal di sekitaran daerah Jati Makmur, Pondok Gede, Bekasi. Ada beberapa alternatif yang saya pikirkan saat itu. Naik kereta, naik angkot dengan tujuan tertentu lalu nyambung angkutan umum lagi, dan kemudian saya memilih untuk ke Tol Jati Bening dan naik Bus dari tol tersebut.

Berikut alamat perusahaan yang akan saya datangi:
PT. Lippo Cikarang
Jl. Gn. Panderman Kav. 05
Lippo Cikarang - Bekasi 17550

Berikut rute perjalanan saya dari Tol Jati Bening:
- Dari Tol Jati Bening naik Bus 121 jurusan Blok M - Cikarang (biaya Rp 13.000,-)
- Keluar di Tol Cikarang Barat, Jl. Cikarang Cibarusah. Turun aja di sini. Biasanya keneknya juga teriak kalo yang mau ke Lippo Cikarang turun di jalan ini karena terminal bus berbeda dengan arah ke Lippo Cikarang
- Setelah itu naik angkot berwarna merah No. 33 sampai Sekolah Trinitas (Sekolah Trinitas ini berada diseberang tempat kita turun, jadi kita harus menyeberangi jalan.
-  Setelah menyeberangi jalan lalu kita masuk ke dalam komplek ruko-ruko melalui jalan yang ada di samping kanan sekolah Trinitas. Di situ sudah tertulis nama jalannya yaitu Jl. Gn. Panderman. Dan ini adalah jalan belakang untuk sampai ke gedung PT Lippo Cikarang.

Informasi penting lainnya adalah angkot yang beroperasi di daerah Lippo Cikarang ini hanya sampai jam 10 pagi. Lewat dari jam 10 pagi angkot tidak beroperasi lagi dan digantikan oleh ojek. Untuk ojek online pun terlihat jarang disini, tetapi ojek-ojek non-online banyak.

Hari menjelang sore, urusan saya pun sudah selesai dan saatnya kembali pulang ke rumah. untuk alternatif selanjutnya, saya cari alternatif lain yaitu dengan ikut rute teman saya. Teman saya ini tinggal di daerah Grogol Jakarta Barat, cukup jauh ya.. Dia akan naik bus Trans Jakarta dari arah bekasi Timur ke Jakarta, karena saya penasaran, maka inilah rute yang kami lalui:

- Dari Jl. Gn. Penderman (samping Sekolah Trinitas) naik ojek sampai pangkalan mobil ELF No. 50 arah ke Bekasi Timur (biaya Rp 15.000,-/orang)
- Naik mobil ELF berwarna merah No. 50, Turun di pintu Tol Bekasi Timur (biaya Rp 10.000,-)
- Menyeberang untuk menunggu busway yang ke arah Jakarta
- Naik Bus Trans Jakarta yang ke arah Jakarta dengan biaya Rp 3.500,- (antara lain melewati Halte BNN, Cawang Cilwung, Tebet, Kuningan, dsb) namun Bus Trans Jakarta ini melalui Tol terlebih dahulu dan keluar di pintu tol Halim. Tetapi, terkadang ada juga bus Trans yang langsung keluar di Tegal Parang, kemudian Halte Kuningan. Jadi sebelum naik, sebaiknya tanya dulu ya halte apasaja yang akan dilewati. Kalaupun sudah terlanjur naik juga tidak masalah karena nanti bisa transit.

Saya juga saat itu transit di Halte Kuningan, karena Bus Trans yang saya tumpangi tidak berhenti di halte BNN. Jadi karena busnya masuk tol dan keluar di Tegal Parang maka saya turun di Halte Kuningan tersebut. Memang biaya lebih murah, tapi ini cukup memakan waktu karena perjalanan jadi lumayan jauh. Saya dan teman saya transit di halte Kuningan karena Bus Trans ini rutenya hanya sampai halte Kuningan. Jadi kami transit dan berpisah disini. Dia akan melanjutkan ke arah Grogol dan saya ke arah Pinang Ranti. Singkatnya Setelah sampai di halte Pinang Ranti, untuk menuju tempat tinggal saya, maka kemudian saya menggunakan angkutan kota (angkot) berwarna merah No. 40 arah Kp. Rambutan - Jati Asih.

Demikian cerita saya tentang pengalaman ke Cikarang. Agak ribet memang tetapi seru dan menyenangkan. Semoga artikel ini bisa bermanfaat ya..

Terima kasih sudah membaca dan sampai jumpa di cerita selanjutnya..

Senin, 24 Juli 2017

Mengurus Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK)

Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK) atau yang biasa yang kita dengar dengan istilah Surat Kelakuan Baik merupakan surat keterangan yang diterbitkan oleh Kepolisian Negara Republik Indonesia (POLRI) yang berisikan catatan kejahatan seseorang. SKCK ini juga dikenal dengan nama Lain Surat Keterangan Kelakuan Baik (SKKB).

Bagaimana cara mengurus SKCK?

Sebelum mengurus SKCK kita harus tahu terlebih dahulu dan punya tujuan untuk apa SKCK terebut akan digunakan. Karena ada SKCK yag dikeluarkan oleh POLDA dan ada juga yang dikeluarkan oleh POLRI. Biasanya, SKCK ini dibutuhkan pada saat akan malanjutkan pendidikan, untuk melamar pekerjaan, persyaratan CPNS, dan lain sebagainya. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada gambar berikut ini:


Pada saat awal saya mengurus SKCK ini sekitar tahun 2010, persyaratan yang harus dipenuhi adalah sebagai berikut:

  •  PERSYARATAN PENERBITAN (BARU) SKCK
1. Pemohon datang sendiri, tidak boleh diwakilkan
2. Dengan membawa persyaratan antara lain :
    a. Pengantar RT, RW, dan Kelurahan yang disyahkan oleh Kecamatan
    b. Fotocopy KTP dan Kartu Keluarga yang masih berlaku
    c. Foto berwarna ukuran 4 x 6 sebanyak 6 lembar
    d. mengisi blanko daftar pertanyaan (yang sudah disiapkan oleh petugas)

  • PERSYARATAN PERPANJANGAN SKCK
1. SKCK asli yang berlaku sejak penerbitan masa berlaku
2. Fotocopy KTP dan Kartu Keluarga yang masih berlaku
3. Foto berwarna ukuran 4 x 6 sebanyak 4 lembar bagi yang sudah mempunyai sidik jari, yang belum memiliki sidik jari foto sebanyak 6 lembar
4. Apabila SKCK yang masa berlakunya sudah habis, harus dilengkapi dengan Pengantar RT, RW, yang disyahkan oleh Kelurahan

Namun, saat ini tampaknya sudah ada sedikit perubahan yang terjadi dan persyaratannya menjadi lebih sederhana seperti berikut ini :

 
Dok. Juli 2017
    
Dok. Juli 2017

Untuk informasi tambahan, kalau mau mengurus SKCK ini sebaiknya datang lebih awal ya, apalagi baru pertama kali membuat SKCK ini, karena ada beberapa tahapan yang harus dilalui, misalnya antri untuk dapat Blanko yang harus diisi, antri juga untuk sidik jari, setelah itu juga masih butuh waktu untuk menunggu sampai SKCK-nya selesai dibuat. Biar tidak terlalu buang waktu, mendingan datang dari pagi kan, daripada besok disuruh datang lagi cuma buat ambil SKCK yang sudah jadi, kan lumayan waktu, tenaga bolak-balik, dan juga ongkos, heheheh ^_^"

Untuk memperpanjang SKCK, persyaratannya kurang lebih sama, yang berbeda hanya pada foto yang dibutuhkan adalah sebanyak 4 lembar untuk memperpanjangnya. Yang perlu diingat adalah seluruh persyaratan harus lengkap, karena kalau kurang satu saja, maka tidak akan dilayani baik untuk penerbitan baru ataupun perpanjangan SKCK. Meskipun untuk perpanjangan tidak serumit saat pembuatan baru, ada baiknya juga kita datang dari pagi, yang dikhawatirkan adalah jika banyak masyarakat yang mengurus SKCK, maka antrian juga semakin padat.

Oh iya, dalam mengurus pembuatan SKCK ini juga dibutuhkan biaya. Jika sebelumnya biaya yang dibutuhkan hanya Rp 10.000,-, sekarang biayanya menjadi Rp 30.000,-.
Berikut pemberitahuan mengenai biaya untuk Penerbitan SKCK :

Dok. Juli 2017

Berhubung beberapa hari sebelumnya saya juga mengurus perpanjangan SKCK saya, berikut adalah suasana pengurusan SKCK di Polres Jakarta Selatan :

               

 

Waktu Operasional:
Senin - Jumat : 08.00 - 14.30

Waktu Istirahat :
Senin - Kamis : 12.00 - 13.00
Jumat            : 11.30 - 13.00

Demikian saya sampaikan sedikit pengalaman dalam mengurus Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK). Semoga bermanfaat dan dapat membantu bagi yang membutuhkan informasi mengenai SKCK ini ya..

Have a great day!
Sampai ketemu di cerita selanjutnya..

Senin, 10 Juli 2017

Di kala Mendung


Di Kala mendung..

Aku berlari di bawah rintik tangis sang awan kelabu
Aku mencari cahayamu yang tersembunyi dibalik kabut tebal nan pekat
Menyusuri pepohonan menjulang tanpa ragu
Akankah intuisi ini semakin lekat?

Setitik sinar kembali nampak saat itu
Bisakah engkau memberi celah sedikit saja untuk lebih dekat?
Karena untuk menggapaimu aku harus berpacu dengan waktu
Maka pecahkan dingin ini dengan sinarmu meski tanpa isyarat

Minggu, 25 Juni 2017

Happy Eid Mubarak

Hi Pembaca! Apa kabar?
Hari ini hari Minggu, 25 Juni 2017. Seluruh umat muslim di penjuru bumi ini sedang merayakan hari Lebaran. Oleh karena itu saya ingin mengucapkan :

Selamat Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1438 H
Minal ‘Aidin Wal Faidzin
Mohon maaf lahir dan batin atas segala salah dan khilaf
Happy holiday juga ya… ^_^

Tidak terasa bulan Ramadhan telah berlalu, semoga kita  dapat bertemu di bulan Ramadhan tahun berikutnya ya.. Aamiin.

Bicara tentang Lebaran, pembaca pasti tahu tradisi di hari Lebaran ini. Selain Sholat Ied di pagi hari, dilanjutkan dengan silaturahmi ke tetangga dan saudara-saudara, ada juga yang mudik ke kampung halaman dan berkumpul bersama keluarga besar, bagi-bagi amplop (hehehe), dan banyak kegiatan lainnya.

Nah, sebelum menjelang hari lebaran,  banyak ibu-ibu yang pada repot nih untuk mempersiapkan makanan-makanan dan kue-kue spesial untuk menyambut datangnya hari Lebaran. Kira-kira apa saja sih kue-kue dan makanan-makanan tersebut? Berhubung saya juga turut serta dalam kegiatan siap-menyiapkan menu makanan dan kue ini, saya akan share di sini, namun hanya menu makanan saja. Dan menu makanan apa saja yang ada di rumah saya, check it out!



Menu Makanan :

1. Dendeng Ragi, terbuat dari kelapa parut tanpa kulit di campur daging sapi, di goreng  sampai warnanya kecoklatan. Ini bisanya menjadi pendamping Lalampa atau Lepet.

2. Burasa. Mungkin sebagian orang masih bingung sama yang satu ini. Saya lahir dan besar di Sulawesi bagian tengah dan  makanan ini sangat popular di sana. Tidak hanya itu makanan ini juga terkenal di Sulawesi Selatan. Terbuat dari beras yang direndam cukup lama , kemudian di masak sampai setengah matang, kemudian dicampur santan dan garam secukupnya, lalu setelah dingin  dibungkus daun pisang, diikat menggunakan tali raffia, dan direbus kembali sampai matang (membutuhkan waktu sekitar 6 jam). Angkat dan tiriskan dengan cara digantung dan diangin-anginkan (tidak pelu pakai kipas angina ya, nanti juga dingin sendiri).

3. Sambal goreng ati. Ini salah satu makanan favorit saya. Mau hari raya atau hari biasa, makan ini tetap jadi favorit. Terkadang Sambal goring ati ini juga dibuat degan dicampurkan Pete, tapi kadang ada juga orang yang tidak mencampurkannya karena tidak begitu suka dengan aroma khas yang dihasilkan Pete.

4. Ketupat. Semua orang pasti sudah tahu tentang makanan identic khas Lebaran ini. Karena Ketupat selalu menjadi icon di hari Raya seperti Lebaran ini. Terbuat dari beras yang direndam lumayan lama, dan di masak dengan cara yang sama dengan Burasa (hanya cara rebus-nya saja ya, karena ketupat pure beras saja, tanpa ada campuran santan, garam, dll). Ketupat ini juga bisa direbus bersamaan dengan Burasa dengan waktu perebusan yang sama sekitar 6 jam.

5. Opor Ayam. Ini juga salah satu makanan yang selalu ada di hari Lebaran.

6. Saya kurang begitu tahu nama sayur ini. Tapi sayur ini biasa ditemui saat kita makan Lontong Sayur. (Ini sih dibeli karena ibu saya pengen tahu gimana rasanya sayur ini). Dan ternyata enak loh!

7. Semur daging. Sebenarnya menu ini jarang ada, tetapi karena ibu saya pengen makan semur dan biar semua menunya gak sama warnya, jadilah dibuat Semur daging sapi yang satu ini.

8. Lepet/Lalampa. Kenapa saya menuliskan dua kata untuk makanan ini? Seperti saya sebutkan sebelumnya saya pernah menetap di Sulawesi. Di tempat saya dibesarkan inilah makanan yang satu ini disebut Lalampa. Tetapi jika kita ke daerah Jawa, makanan ini disebut Lepet. Terbuat dari Beras ketan yang direndam cukup lama. Cara memasaknya kurang lebih hampir sama dengan cara membuat Burasa. Lepet/Lalampa  ini juga bisa direbus dalam satu wadah besar bersama dengan Ketupat dan Burasa.

Dari menu makanan special Hari Raya yang telah saya sebutkan tadi, tidak semua yang dipersiapkan oleh saya dan Ibu saya. Yang kami buat sendiri adalah Ketupat, Burasa, Lepet/Lalampa, Dendeng Ragi, dan Semur Daging.
Untuk kue-kuenya kami membuat Nastar, Kue Keju, Kue Coklat Renyah, Kue Buah, dan kami membeli Kue Sagu Susu sebagai pelengkap. Selain itu ada juga Kerupuk Jintan, dan cemilan lain sebagai pengganti kalau bosan makan kue-kue lebaran.

So, para pembaca..
Apa menu  kue-kue special kalian untuk Hari Raya Idul Fitri?
Dan apa menu makanan favorit kalian di hari Lebaran ini?
Selamat menikmati ya..
Semoga harimu menyenangkan ^_^

Kamis, 08 Juni 2017

Hi! Kenalan yuk..

Assalamu'alaikum wr. wb.

Halo pembaca.. Apa kabar hari ini?
By the way, sudah lama tidak menulis di blog nih..

Sebelumnya saya ingin memperkenalkan diri.
Saya Indah Kusumadewi, biasa dipanggil "Indah". Awal mula saya membuat blog ini adalah karena tugas kampus yang mengharuskan mahasiswanya memiliki blog pribadi. Ketika itu saya masih awam dengan yang namanya Blog ini, tapi sedikit demi sedikit saya belajar sampai niat untuk utak-atik pun saya lakukan untuk mempercantik blog ini, dan alhasil jadilah blog seperti ini (meskipun tampak masih berantakan) hehehe....

Pertama kali Blog ini dibuat di tahun 2008 dan isi dari blog ini adalah semua tugas-tugas kuliah yang diberikan oleh dosen pada saat itu. Semakin lama, saya tertarik untuk mencoba membuat blog lainnya, yaitu :

http://indearyst.blogspot.co.id/
Blog lainya sudah saya hapus, karena memiliki blog lebih dari satu rasanya repot juga ya..

Saya tertarik dengan dunia penulisan. Sejak SMP saya suka menulis puisi bahkan saya juga pernah menulis cerpen (cerita pendek), tetapi setelah menyelesaikan pendidikan di bangku SMA saya pindah ke Jakarta dan saya tidak membawa hasil coret-coretan puisi saya, Oleh karena itu, saya kehilangan semua draft puisi bahkan cerpen yang pernah saya tulis. Namun bukan masalah, "menulis" inspirasinya bisa datang darimana saja, kapansaja, jadi tidak perlu takut untuk memulai lagi.

Selain menulis, saya juga hobi dengan musik. Mendengarkan musik sambil membaca atau memainkan alat musik menjadi salah satu kegiatan di waktu luang. Saya juga suka traveling, wisata alam & kuliner adalah favorit (kalau lagi banyak duit :D). Jalan-jalan di mall, masuk ke toko buku, atau hanya duduk di warung kopi juga kadang saya lakukan hanya untuk melepas kepenatan hehehe...
Terkadang saya juga menyukai acara kumpul bersama keluarga atau teman-teman lama untuk menyambung tali silaturahmi. Bertemu dengan orang-orang baru juga merupakan hal yang menyenangkan bagi saya. Yang penting bisa saling menghargai, menghormati, dan menjalin hubungan yang baik antar sesama. Selain itu saya juga tertarik dengan budaya, kadang saya suka mengikuti acara-acara budaya baik dari dalam maupun luar negeri (akan saya bagikan di tulisan selanjutnya mengenai ini).

Baiklah, terima kasih sudah mau membaca profil saya yang panjang lebar dan semoga jelas ini.
By the way, karena ini bulan Ramadhan, Selamat menjalankan ibadah puasa bagi siapapun yang menjalankannya.. Semoga kita semua mendapat berkah Ramadhan ya..

Sampai bertemu di postingan selanjutnya ~ (^_^)